KENALI PENYAKIT RHINITIS ALERGI
Apa itu Rhinitis Alergi?
Rhinitis Alergi adalah penyakit pada hidung yang dipicu oleh proses peradangan yang diperantarai oleh Imunoglobulin E (IgE) pada mukosa hidung setelah terkena bahan alergen. Rhinitis alergi merupakan penyakit peradangan kronik saluran pernapasan atas yang paling sering dijumpai, yaitu sekitar 40% dari populasi umum. Gejala rhinitis alergi secara umum seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, hidung berair, dan hidung gatal. Gejala-gejala ini dapat memberikan dampak buruk terhadap kualitas hidup penderita berupa gangguan aktivitas sehari-hari baik di lingkungan kerja atau sekolah maupun gangguan tidur.
Apa saja klasifikasi dari Rhinitis Alergi?
Menurut Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma (ARIA), rhinitis alergi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Berdasarkan lamanya waktu serangan
- Intermitten : apabila gejala timbul kurang dari 4 hari per minggu dan berlangsung selama kurang dari 4 minggu.
- Persisten : apabila gejala timbul lebih dari 4 hari per minggu dan berlangsung selama lebih dari 4 minggu.
2. Berdasarkan beratnya gejala
- Ringan : apabila tidak mempengaruhi aktivitas sehari-hari dan aktivitas tidur.
- Sedang-Berat : apabila ada salah satu atau lebih gangguan aktivitas sehingga kualitas hidup pasien menurun
yaitu intermitten dan persisten disesuaikan dengan lamanya waktu serangan, sedangkan berdasarkan beratnya gejala dibagi menjadi ringan dan sedang-berat. Rhinitis alergi intermitten
Apa saja penyebab Rhinitis Alergi?
Penyebab paling sering dari rhinitis alergi adalah debu tungau dari karpet, gorden, tempat tidur dan furnitur, serbuk sari dari rumput dan tanaman, bulu-bulu hewan, spora jamur, dan kecoak termasuk air liur dan kotorannya. Rhinitis alergi juga disebabkan oleh faktor keturunan. Apabila orang tua atau keluarga mempunyai riwayat alergi seperti asma atau eksim maka lebih besar risikonya terjadi rhinitis alergi.
Apa gejala dan tanda dari Rhinitis Alergi?
- Gejala pada hidung: hidung berair, hidung tersumbat, hidung gatal, dan bersin berulang. Gejala ini pada umumnya terjadi pada pagi hari atau malam hari
- Gejala pada mata: mata merah, gatal, dan berair
- Gejala lain: batuk, tenggorokan gatal, gangguan konsentrasi, dan gangguan tidur. Penderita yang disertai dengan serangan asma dapat ditemukan keluhan sesak napas dan mengi.
- Pada anak-anak sering ditemukan tanda khas, yaitu bayangan gelap pada daerah bawah mata (allergic shiner), sering menggosok-gosok hidung dengan punggung tangan (allergic salute), dan gambaran garis melintang pada bagian batang hidung (allergic crease)
- Pada pemeriksaan fisik rongga hidung terdapat gambaran khas yaitu mukosa hidung bengkak, berwarna pucat, disertai banyak cairan encer bening
Apa saja pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis Rhinitis Alergi?
1. Tes tusuk/cukit kulit (skin prick test), tes ini mudah dilakukan untuk mengetahui jenis alergen penyebab alergi. Pemeriksaan ini dapat ditoleransi oleh sebagian penderita termasuk anak-anak.
2. Pemeriksaan kadar IgE spesifik, pemeriksaan ini dilakukan apabila pemeriksaan tes tusuk/cukit kulit selalu menghasilkan hasil negatif tetapi dengan gejala klinis yang positif. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan cara ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay) atau RAST (Radio Immuno Sorbent Test) yang telah disempurnakan dan terkomputerisasi sehingga lebih efektif dan sensitif.
Bagaimana cara mengatasi Rhinitis Alergi?
- Menghindari atau mengurangi jumlah alergen pemicu di lingkungan sekitar
- Membuat kondisi lingkungan senyaman mungkin dengan menghindari stimulus tidak spesifik seperti asap rokok, polutan, dan udara dingin
- Menggunakan alat pelindung diri seperti masker saat membersihkan rumah
- Pemberian obat-obatan antihistamin dan dekongestan dibawah pengawasan dokter