Inilah Perbedaan Gondok dan Gondongan, Jangan Sampai Tertukar

Inilah Perbedaan Gondok dan Gondongan, Jangan Sampai Tertukar

Gondok dan Gondongan sering diartikan sebagai kondisi bagian leher yang membengkak, karena nama dan gejala yang hampir mirip akibatnya penyakit ini sering dianggap sama padahal keduanya merupakan dua jenis penyakit yang berbeda. Yuk kita simak perbedaannya.

 

Gondok atau struma merupakan gangguan pada kelenjar tiroid. Tiroid adlah kelenjar yang terletak di pangkal leher bagian depan. Fungsi kelenjar ini untuk menghasilkan hormon tiroid yang berperan untuk aktivitas metabolisme jaringan tubuh. Penyakit gondok dapat disebabkan oleh kelainan tiroid yaitu hipotiroid (menurunnya produksi hormon tiroid) dan hipertiroid (meningkatnya hormon tiroid).

 

Gondok akibat hipertiroid dapat disebabkan oleh gangguan autoimun, infeksi bakteri, defisiensi vitamin D, dan kerusakan kelenjar tiroid. Lalu, hipotiroid sendiri disebabkan oleh penyakit autoimun, kelebihan asupan iodium, kekurangan asupan iodium serta gangguan kelenjar tiroid bawaan sejak lahir.

 

Tanda dan gejala yang muncul pada hipertiroid dan hipotiroid berbeda. Berikut adalah gejala pada gondok yang disebabkan oleh hipertiroid yaitu :

-      Penurunan berat badan

-      Tidak tahan panas, berkeringat

-      Tremor atau tangan sering bergetar

-      Gelisah

-      Sulit tidur

-      Berdebar-debar

 

Sementara gondok akibat hipotiroid seringkali menimbulkan gejala seperti :

-      Lesu

-      Mudah lelah

-      Tidak tahan terhadap suhu dingin

-      Penambahan berat badan

-      Sembelit

-      Nyeri sendi

-      Perubahan suara

-      Kulit kering

-      Rambut rontok.

Pada gondok akibat gangguan kelenjar tiroid, harus diperiksa fungsi tiroid dengan mengukur kadar hormon tiroid. Hal ini dilakukan untuk membedakan apakah penyebabnya hipertiroid atau hipotiroid, karena dua penyakit ini memiliki penanganan dan terapi yang berbeda. Pada

 

Sementara gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang kelenjar air liur ( parotis). Gondongan terjadi ketika kelenjar parotis terinfeksi virus golongan paramyxovirus sehingga menyebabkan peradangan. Proses ini memicu gejala yang timbul seperti pembengkakan pada pipi dan rahang dan nyeri saat ditekan. Virus penyebab gondongan mudah menular ke orang lain melalui percikan air liur atau ludah saat bersin, batuk dan berbicara. Gejala gondongan yang sering muncul seperti nyeri saat menelan atau mengunyah makanan, demam, sakit kepala, nyeri sendi, dan penurunan nafsu makan. Pada anak- anak lebih sering mengalami gondongan, maka dari itu diperlukan imunisasi MMR ( measles, mumps, rubella) untuk melindungi tubuh dari penyakit ini.  Terapi untuk gondongan yaitu dengan mengonsumsi obat Pereda nyeri dan demam seperti paracetamol dan ibuprofen.

 

Walaupun gondok dan gondongan memiliki gejala yang hampir serupa namun penyebab dan terapi penyakit ini sangat berebeda dan memiliki tanda khas nya masing- masing. Tidak semua gejala leher yang membengkak berasal dari gondok dan gondongan. Hal tersebut juga bisa disebabkan oleh penyakit lainnya.

 

Referensi :

 

-         De Leo S, Lee SY, Braverman LE. 2016. Hyperthyroidism. The Lancet, Vol. 388, No. 10047, Hlm. 906-918.

-         Adnan, M. 2021. Nutritional Care on Hypotiroid. JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol.9 No.1 2021

-         Centers for Disease Control and Prevention. 2021. Mumps Home. About Mumps.

-         Dang, T., Cervantes, D., & Honza, H. 2018. Infection Control Measures in Healthcare Facilities Amidst a Community Outbreak of Mumps. American Journal of Infection Control, 46(6), pp. S23.